rss
email
twitter
facebook

Rabu, 31 Maret 2010

Solusi Sigma Systems OSS Bantu Operator

Di pasar ASEAN, Voice over Internet Protocol (VoIP) diperkirakan akan tumbuh secara signifikan. Kebutuhan akan teknologi komunikasi murah serta kondisi geografis yang terpisah-pisah menjadi faktor penyebabnya.
Para operator penyedia layanan komunikasi kemudian berlomba-lomba menawarkan produk dan solusinya. Namun, muncul berbagai masalah. Misalnya, ketidakefisienan solusi back-office sehingga sulit memenuhi order. Problem lain yaitu ketersebaran pelanggan di setiap jenis layanan yang berbeda dalam platform terpisah.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Sigma Systems menggunakan keahlian dalam industri service transformation. Hadirlah solusi Operations Support Systems (OSS) yang membantu operator menyatukan layanan-layanan ke dalam satu platform tunggal. Penyatuan lapisan layanan itu mendatangkan tiga manfaat: peningkatan profitabilitas dan time-to-revenue, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kepuasan pelanggan.

Portofolio Sigma Systems OSS sendiri mencakup:

* Service Management Platform: platform berbasis Service-Oriented Architecture yang mengotomatisasikan manajemen order, pengadaan dan daur hidup aktivasi bagi bisnis berbasis Internet Protocol (IP) dan jasa-jasa residensial, termasuk paket penawaran Internet berkecepatan tinggi, komunikasi suara, komunikasi bergerak, dan TV

* Device Provisioning Manager: konfigurasi berbagai peranti secara otomatis, termasuk DOCSIS 3.0, IPv6, dan titik akhir Session Initiation Protocol (SIP) untuk memudahkan penggelaran dan pengembangan layanan telekomunikasi baru secara meyakinkan

Berkat solusi ini, Sigma Systems telah membantu menyiapkan lebih dari 10 juta sambungan VoIP, residensial maupun bisnis, di seluruh dunia. Di dalamnya termasuk paket-paket triple-play dan quad-play.

Kesuksesan Sigma Systems membuatnya dilirik Fujitsu guna menjalin kerja sama di kawasan ASEAN. Kemitraan ini menggabungkan kekuatan Fujitsu dalam bidang manajemen proyek dan penghantaran solusi dengan keahlian Sigma Systems dalam teknologi pemenuhan layanan. Hasilnya, pemain sektor telekomunikasi di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja dapat merasakan solusi Sigma Systems OSS.

Adu Hebat! Radeon HD5800 & HD5700



Kehadiran kartu grafis seri 5 menandai kembalinya ATi ke medan laga. Berbekalkan dukungan terhadap DirectX 11, produk ini merupakan lawan berat bagi kartu grafis dari nVidia.

Di penghujung tahun 2009, ATI meluncurkan sederetan kartu grafis baru sekaligus memulai generasi Radeon baru yang disebut Radeon seri 5. Tak tanggung-tanggung, dalam waktu yang berdekatan ATI langsung meluncurkan empat seri kartu grafis sekaligus untuk langsung mengisi pasar di kelas atas dan menengah, masing-masing dalam seri Radeon 5800 dan 5700. ATI Radeon seri 5 ini tentunya membawa spesifikasi baru yang lebih baik dibandingkan seri-seri sebelumnya. Tak hanya itu, sejumlah teknologi baru pun juga ikut disertakan dalam seri terbaru ini.

Teknologi

Lahirnya ATI Radeon seri 5 ini tentunya diiringi teknologi baru untuk memberikan manfaat dan kenyamanan lebih bagi pengguna saat memanfaatkannya. Dari sisi eye-candy, hal utama yang paling ditonjolkan oleh ATI adalah dukungannya terhadap DirectX 11. Ini untuk mengikuti dukungan DirectX 11 yang diusung sistem operasi Windows 7. Perlu dicatat, ATI Radeon 5800 dan 5700 ini merupakan generasi pertama dari kartu grafis yang telah mendukung penuh DirectX 11.

Selain itu, di Radeon seri 5 ini, ATI juga memerkenalkan fasilitas multi-monitor baru yang disebut ATI Eyefinity. Fasilitas ini memungkinkan penggunanya mengkonfigurasi monitor sebanyak maksimal enam buah (ketika kartu grafis menggunakan konfigurasi CrossFire atau dua kartu grafis). Hal ini dimungkinkan karena sekarang kartu grafis ATI ini mampu menangani tiga buah monitor per kartu grafisnya. Dan agar lebih leluasa, tersedia beberapa modus konfigurasi monitor yang juga dapat diatur sesuai selera.